Kamis, 25 Agustus 2011

Cerita Legenda Empat Lawang "Ibung Kayak"



DRAMA TARI IBUNG KAYAK
8/25/2011
PADA GELAR BUDAYA
TANGGAL 12 S.D 21 NOVEMBER 2011
JAKA BARING PALEMBANG
TIM KESENIAN
 KABUPATEN EMPAT LAWANG



PENDAHULUAN

            Secara geografis daerah Empat Lawang punya luas wilayah 280.031 km2. Untuk sampai ke daerah ini bisa ditempuh dengan kendaraan roda empat dan roda dua melalui pintu masuk dari Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Lahat, Kabupaten Kepahiang Dan Kotamadya Pagar Alam, Daerah ini mempunyai permukaan berbukit, bergelombang, berada Di kaki Bukit Barisan (BB) posisinya sebagai pembatas antara propinsi bengkulu dan Propinsi Sumatera Selatan dan terletak di sebelah barat Kabupaten Lahat.
           Daerah penghasil kopi dan kemiri ini terdiri dari   delapan kecamatan yaitu Kecamatan Tebing Tinggi, Kecamatan Talang Padang, Kecamatan Ulumusi, Kecamatan Pasemah Air Keruh, Kecamatan Pendopo, Kecamatan Muara Pinang, Kecamatan Lintang Kanan dan Kecamatan Sikap Dalam, dan didiami oleh suku bangsa Musi, suku bangsa Lintang, suku bangsa Pasemah, suku bangsa Saling, suku bangsa Kikim. Daerah Empat Lawang Ini Merupakan Kabupaten  Pemekaran dari Kabupaten Lahat.                                                                 


MATERI GELAR BUDAYA

Empat Lawang banyak memiliki cerita rakyat yang melegenda dan terus tumbuh di tengah masyarakat Empat Lawang salah satunya Legenda Ibung Kayak dari desa Kunglikan Kecamatan Pendopo. Dalam kesempatan ini Kabupaten Empat Lawang akan membawakan Drama Tari cerita rakyat “IBUNG KAYAK”.
IBUNG KAYAK dapat berarti gadis yang tidak tahu diri atau bekayak dalam bahasa Empat Lawang. Ini merupakan kisah nyata yang masih hidup di tengah masyarakat desa Kungkilan Kecamatan Pendopo Kabupaten Empat Lawang.

SINOPSIS

Ibung kayak merupakan cerita turun temurun yang hidup di tengah masyarakat  Kabupaten Empat Lawang. cerita ini lahir di desa kungkilan kecamatan pendopo kabupaten Empat Lawang. cerita berawal dari seorang anak yatim piatu bernama bujang Remalun. sedari kecilnya, bujang Remalun diasuh oleh Maimuna, bibinya. Maimuna adalah seorang gadis dusun yang  kecantikannya diibaratkan seperti putri yang turun dari kayangan.

Seiring dengan perjalanan waktu, bujang Remalun asuhan Maimuna tumbuh menjadi pemuda tampan. banyak gadis yang menaruh harapan pada bujang Remalun. Tetapi diam-diam Maimuna ternyata juga  menaruh benih cinta terhadap sang jejaka, bujang Remalun.             Setiap kali bujang Remalun tak berada disampingnya ia selalu gelisah  memendam rindu. perasaan cemburu senantiasa membakar hatinya setiap ia melihat   anak dari kakak kandung perempuannya itu berdekatan dengan gadis-gadis dusun. rasa cinta telah membutakan hatinya , sehingga Maimunah tidak menyadari lagi kedudukannya sebagai bibi kandung yang mengasuh  Remalun sedari kecil sampai remaja.
Gayung rupanya bersambut. sering berjumpa rupanya menumbuhkan rasa sayang berlebihan pada diri dua anak manusia itu. rasa sayang berkobar menjadi cinta. maka terjebaklah mereka dalam dilema.adat hidup orang banyak tidak memperbolehkan hubungan semacam itu. maka terenggutlah cita-cita untuk hidup bersama selaku dua insan yang memadu cinta. Kecewa dan derita pun tertumpahkan dalam syair-syair memilukan jiwa.

senandung rindu ibung kayak

sejak mengampai gulai sianu digiring tebeng sianu digiring tebeng
padi jangan diisar sianu jangan diisar

aoh…. kan aoh…. kan aoh…
 nanam galinggang sianu di bawah sayak sianu di bawah sayak

ayoh… kan ayoh…. kan ayoh…. kan ayoh…

amon aku sianu jangan disedeng sianu jangan disedeng…
 lain di aku masih gi banyak masih gibanyak

mangko atih tubuh senang oi umak nunggu raringgo di palak tanggo  di palak tanggo badan bekujut ujung pangkal

beumoh di kaki bukit antaro rejang ngan Empat Lawang lalamo nanggungkan sakit ubat datang napas melayang

kalu mak itu uji dengan kan tunggu aku dipadang mahsar

“Naskah disususn oleh Syamsu Indra Usman HS”


kerabat kerja
| PERSONIL TIM KESENIAN KABUPATEN EMPAT LAWANG

Pelindung                           : Bupati Empat Lawang

Penasehat                          : Ketua Dewan Kesenian Empat Lawang
Penanggung Jawab              : Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata   
                                         Kabupaten Empat Lawang

Ketua                                :Ir. Nursaidayanti

Wakil Ketua                       : Sudiargo

Sekertaris                           :Titin Andriani, SE

Bendahara                         : Erva Hariyani, A.Md

Koreografi                         : Maskur Wahyudi

Penata Musik                     : Hendrianto, S. Pd

Penata Rias                       : Very Michael



Penyanyi                           : Ulpin Fachri
                                         Mice Caroline

Pemeran Utama Wanita       : Aulia

Pemeran Utama Pria            : Mulyadi

Penari                              :

1.    Budiman                 6. Siti Khodijah
2.    M. Ali                     7. Nyimas Rizta
3.    Sardiman                 8. Wulan Dari
4.    M. Yoga                  9. Ida Fitri
5.    Darmadi                  10. Lestari                       

Pemusik                           :

1.    Febri Faga               5. Suar Sandhika
2.    Edo                        6. Warsih Adnansyah
3.    Septian
4.    Hafido


Tehnisi                             :
1.    Muhclisin                 3. Fery Delfiansyah            
2.    Heri Indra




 OFFICIAL       :

  1. SYAMSU INDRA USMAN
  2. Ir. NURSAIDAYANTI
  3. SUDIARGO